Kalimat Efektif
Tumbuhan
Akuatik
Tumbuhan
akuatik adalah tumbuhan yang berhabitat di lingkungan air. Tumbuhan ini sangat
mudah kita jumpai karena habitatnya yang mudah di temui oleh setiap orang.
Tumbuhan akuatik disebut juga tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes.
Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan xerophytes,
hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya air dalam
lingkungan tempat tumbuhan tersebut hidup.
1. Kutikula tipis. Hal ini bertujuan
untuk mencegah kehilangan air.
2. Sel stomata pada umumnya tidak
aktif. Hal ini dikarenakan tumbuhan
akuatik
tidak memerlukan banyak kontrol dalam siklus air.
3. Peningkatan jumlah stomata. Hal
ini bertujuan untuk siklus
pengeluaran
air pada tumbuhan tersebut untuk menghindari kelebihan air.
4. Flat daun pada permukaan tanaman
untuk pengapungan.
5. Mempunyai akar yang kecil agar
air dapat tersebar langsung ke daun.
6. Akar dapat mengmbil oksigen
langsung dari dalam air.
Beberapa jenis tanaman air :
1. Lotus
Tanaman
jenis ini membutuhkan media air dan tanah
2. Teratai
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah, biasanya
diletakkan dalam pot tanah liat yang melebar. Daun teratai
akan besar jika cukup zat makanan dan pupuk, daunnya akan
terbentang dam membesar d atas permukaan air.
akan besar jika cukup zat makanan dan pupuk, daunnya akan
terbentang dam membesar d atas permukaan air.
3. Kapu-kapu
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah. Tanaman
jenis ini tidak dapat terkena sinar matahari langsung dan tidak bisa
mendapatkan
terlalu banyak air, agar daunnya tidak cepat hancur.
terlalu banyak air, agar daunnya tidak cepat hancur.
Keterangan :
Tumbuhan Akuatik : Tumbuhan air
Tumbuhan Mesophytes : Tumbuhan yang
hidup pada suhu rata-rata dan
kelembaban yang cukup.
Tumbuhan Xerophytes : Tumbuhan yang
hidup pada habitat kering.
Kutikula : Kulit tumbuhan
Stomata : Mulut daun
KALIMAT TURUNAN :
- Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar, dikelola
- Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi
- Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan.
- Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara.
- Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.
Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di atas. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut.
Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:- Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran.
- Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-
- Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya
- Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran.
- ber-an
- di-kan dan di-i
- diper-kan dan diper-i
- ke-an dan ke-i
- me-kan dan me-i
- memper-kan dan memper-i
- pe-an
- per-an
- se-an
- ter-kan dan ter-i
- Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing).
Awalan me-
Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut:- tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh → meluluh, me- + makan → memakan.
- me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca → membaca, me- + pukul → memukul*, me- + vonis → memvonis, me- + fasilitas + i → memfasilitasi.
- me- → men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang → mendatang, me- + tiup → meniup*.
- me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis → mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias → menghias.
- me- → menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom, me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik.
- me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu → menyapu*.
- Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu → menipu, me- + sapu → menyapu, me- + kira → mengira.
- Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- + klarifikasi → mengklarifikasi.
- Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh: me- + konversi → mengkonversi.
Aturan khusus
Ada beberapa aturan khusus pembentukan kata turunan, yaitu:- ber- + kerja → bekerja (huruf r dihilangkan)
- ber- + ajar → belajar (huruf r digantikan l)
- pe + perkosa → pemerkosa (huruf p luluh menjadi m)
- pe + perhati → pemerhati (huruf p luluh menjadi m)
http://naphaldo.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://yully-yulianti.blogspot.com/2013/11/contoh-wacana-yang-menggunakan-kalimat.html
No comments:
Post a Comment